Salah satu cara untuk menjaga keamanan website kita adalah dengan rutin melakukan backup.
Jadi, kalau sewaktu-waktu website kehilangan data, kita tinggal restore saja file backup yang sudah dibuat.
Nah, di WordPress sendiri, restore ini bisa kita lakukan secara manual melalui cPanel. Bisa dibilang, cara ini lebih hemat memori karena kita nggak mem-backup dan me-restore semua data di cPanel.
Caranya juga gampang banget, kok. Kita hanya perlu masuk ke menu File Manager di cPanel dan meng-upload file ke folder website.
Supaya nggak bingung, simak cara restore WordPress di cPanel berikut ini, yuk!
1. Login ke akun cPanel kita.
2. Pilih menu File Manager di bagian Files.
3. Cari folder public_html atau tempat menyimpan file WordPress. Lalu, klik Upload di bagian atas.
4. Klik Select File dan pilih file backup .zip yang sudah kita download sebelumnya. Lalu, tunggu sampai proses restore selesai.
5. Kembali ke folder public_html dan klik kanan pada file backup .zip. Lalu, klik Extract.
6. Kembali ke dashboard cPanel. Lalu, pilih menu MySQL Databases di bagian Databases.
7. Masukkan nama database di bagian Create New Database. Lalu, klik Create Database.
8. Scroll ke bawah sampai ke bagian MySQL Users.
9. Masukkan username dan password database yang baru ke kolom yang tersedia. Lalu, klik Create User.
10. Tambahkan All Privileges pada tahap terakhir.
11. Masuk kembali ke menu File Manager. Lalu, buka folder public_html.
12. Cari file wp-config.php, lalu klik kanan dan pilih Edit.
13. Ganti bagian DB_NAME, DB_USER dan DB_PASSWORD dengan nama, username dan password database yang baru kita buat.
14. Kembali ke dashboard cPanel. Pilih menu phpMyAdmin di bagian Databases.
15. Pilih database yang baru kita buat di sebelah kiri. Lalu, klik Import di bagian atas dan klik Choose File.
16. Pilih file database .sql yang sudah kita download sebelumnya. Lalu, klik Go.
Sampai di sini, cara restore WordPress di cPanel sudah selesai nih. Gampang, kan?
Jika ada pertanyaan lain, langsung saja hubungi tim kami melalui Live Chat, Call Center atau Support Ticket, ya.
Cek juga artikel tutorial kami yang lain dengan klik di sini!