Cara Menggunakan IPv6 di Server yang Mudah
Saat kita akan mengarahkan domain ke server tertentu, biasanya kita akan memasukkan IP Address yang terdiri dari angka-angka.
Tetapi, sekarang ada versi IP Address yang lebih baru lho yaitu IPv6. Berbeda dengan versi sebelumnya, versi IPv6 ini terdiri dari kumpulan angka dan huruf yang berukuran 128-bit.
Misalnya seperti 2001:df0:2fc:99::xxx/116. Nah, IPv6 ini sudah bisa kita gunakan di server. Asalkan kita sudah menggunakan jaringan server yang mendukung IPv6, ya.
Kalau sudah, Sahabat Qwords bisa ikuti cara menggunakan IPv6 di server berikut ini. Yuk!
1. Login ke server melalui SSH dengan PuTTY.
2. Cek IP server dan alamat jaringannya dengan menjalankan perintah # ifconfig. Akan muncul lokasi alamat jaringan dan IP server seperti gambar di bawah.
3. Buka file pengaturan network di server dengan menjalankan perintah
# nano /etc/sysconfig/network
4. Tambahkan teks NETWORKING_IPV6=yes pada file tersebut untuk menambahkan setting-an IPv6 di sana. Simpan perubahan file.
5. Masukkan IPv6 pada setting-an network dengan menjalankan perintah
# nano /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-ethX
6. Ganti alamat ifcfg-ethX sesuai dengan alamat jaringan pada server yang sudah kita cek sebelumnya. Misalnya dari ifcfg-ethX menjadi ifcfg-eth0.
7. Aktifkan IPv6 dalam file tersebut dengan mengganti IPV6INIT=no menjadi IPV6INIT=yes.
8. Masukkan digit terakhir IPv4 yang sudah kita cek ke blok IPv6. Misalnya, digit terakhir IPv4 adalah 96, maka IPv6 berubah jadi IPV6ADDR=2001:Df0:2fc:99::96/116.
9. Masukkan alamat IPv6 dan gateway IPv6 ke network server dengan format seperti gambar di bawah.
10. Simpan perubahan file. Lalu, restart network di server dengan menjalankan perintah
# /etc/init.d/network restart
11. Cek jika setting-an IPv6 sudah aktif dengan menjalankan perintah # ifconfig. Jika aktif, akan muncul seperti gambar di bawah.
Nah, itu dia cara menggunakan IPv6 di server dari kami. Mudah banget, kan?
Jika ada pertanyaan lain, langsung saja hubungi tim kami melalui Live Chat, Call Center atau Support Ticket, ya.
Cek juga artikel tutorial kami yang lain dengan klik di sini!